Keterampilan Membuka dan
Menutup Pembelajaran (Set induction and closure)
Oleh: Febri Frandikha
A. Pendahuluan
Dalam
melakukan setiap pekerjaan kita diharuskan memiliki keterampilan agar pekerjaan
tersebut bisa dikerjakan dan diselesaikan secara maksimal dan profesional.
Begitu pula dalam proses belajar mengajar. Seorang guru yang baik diharuskan
memiliki keterampilan-keterampilan khusus untuk menunjang keprofesionalitasan dirinya.
Sasaran dari pembelajaran mikro antara lain yaitu mempersiapkan, membina dan
meningkatkan kemampuan mengajar. Adapun setiap keterampilan dasar mengajar
adalah merupakan unsur yang diterapkan dalam proses pembelajaran. Oleh karena
itu jika berbicara masalah kemampuan mengajar, berarti antara lain berbicara
keterampilan dasar mengajar.
Pada
pembahasan kali ini kita akan membahas tentang keterampilan membuka dan menutup
pembelajaran. Dan setelah mempelajari, mendiskusikan, dan memahami keterampilan
mengajar tersebut, Anda diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Memahami hakikat keterampilan
membuka pembelajaran, sebagai salah satu unsur dari keterampilan dasar mengajar
yang harus dikuasai oleh guru
2. Memahami hakikat keterampilan
menutup pembelajaran, sebagai salah satu jenis keterampilan dasar mengajar yang
harus dikuasai oleh guru
Dalam makalah ini, pemakalah
akan memaparkan tentang hakikat dan tujuan keterampilan membuka dan menutup
pembelajaran serta apa saja cara-cara membuka dan menutup pembelajaran;
sehingga nantinya diharapkan suasana belajar mengajar menjadi kondusif lagi
menyenangkan.
B. Pembahasan
Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia keterampilan diartikan sebagai kecakapan untuk menyelesaikan tugas.
Secara khusus, membuka
pembelajaran adalah kegiatan guru dalam mengawali proses pembelajaran untuk
menciptakan suasana siap mental, fisik, psikis dan emosional siswa sehingga
memusatkan perhatian mereka pada materi dan kegiatan pembelajaran yang akan
dilalui.
Adapun tujuan pembukaan
adalah untuk menciptakan kondisi siap mental, memusatkan perhatian dan
menumbuhkan motivasi belajar siswa untuk mengikuti pembelajaran.
Sedangkan menutup
pembelajaran sebagaimana yang dipaparkan oleh Helmiati adalah “Kegiatan
guru/pendidik mengakhiri kegiatan inti pembelajaran”. Sedangkan Wina Sanjaya
dalam Dadang Sukirman beranggapan bahwa “Mengakhiri pembelajaran dengan maksud
untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari siswa”.
Sehingga –menurut pemakalah- pendapat Wina Sanjaya ini melengkapi maksud yang
disampaikan oleh Helmiati.
Nah, dari penjelasan diatas,
dapat kita simpulkan bahwa tujuan menutup pembelajaran antara lain adalah:
a. Untuk memberikan pemahaman
yang utuh
b. Memantapkan pemahaman siswa
terhadap materi pokok
c. Untuk mengetahui tingkat pencapaian
hasil pembelajaran
d. Untuk memberikan tindak
lanjut yang diperlukan.
2. Keterampilan Membuka dan
Menutup Pembelajaran (Set induction and closure)
Ketepatan
di dalam menggunakan metode dan variasi yang menarik, akan mengakibatkan kerja
pendidik lebih efisien dan efektif. Firman Allah swt.,
“Serulah seluruh (manusia) ke
jalan rabbmu dengan hikmah dan pelajaran
yang baik dan bantahlah mereka dengan cara/ metode yang baik. Sesungguhnya
rabbmu, Dialah yang mengetahui tentang siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah
yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”(QS.An nahl:125)
Berdasarkan
ayat diatas, metode yang seharusnya ditempuh para dai/ pendidik di dalam mendidik
haruslah baik. Pengertian baik sudah barang tentu sepanjang tuntunan Allah
swt., dan sunnah rasulNya. Pengertin baik seperti itulah yang akan disukai oleh
manusia yang cenderung kepada kebenaran. Sekalipun akan dibenci (tidak disukai)
oleh manusia yang cenderung kepada kesesatan, yakni manusia yang lebih
mendahulukan potensi fujur dari pada potensi takwa.
Perlu diketahui sebelumnya
bahwa, kegitan membuka pelajaran tidak hanya dilakukan pada awal pelajaran saja
melainkan juga pada awal setiap penggal kegiatan, misalnya, pada saat memulai
kegiatan tanya jawab, mengenalkan konsep baru, memulai kegiatan diskusi,
mengawali pengerjaan tugas, dan lain-lainnya.
Ada beberapa cara ataupun
metode dalam membuka pelajaran diantaranya:
1) Menarik perhatian siswa
Perhatian dalam pembelajaran
adalah kesanggupan untuk memusatkan seluruh aktivitas siswa agar tertuju kepada
kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. Upaya untuk mengkondisikan perhatian
siswa agar tertuju kepada pembelajaran, antara lain dapat dilakukan dengan
cara:
a) Gaya mengajar guru,
misalnya memvariasikan suara, posisi guru, gerak tubuh dan penampilan lain yang
sesuai dengan tuntutan sebagai pendidik.
b) Menggunakan multi metode,
media dan sumber pembelajaran, yaitu penggunaan metode, media dan sumber
pembelajaran secara bervariasi yang sesuai dengan tujuan atau kompetensi,
karaktersitik siswa, kelengkapan sarana dan fasilitas (visual, audio, atau
gabungan audio-visual)
c) Pola interaksi pembelajaran yang
bervariasi. Pembelajaran adalah suatu proses komunikasi, komunikasi
pembelajaran yang dikembangkan secara interaktif akan menarik perhatian siswa,
sehingga tidak akan menimbulkan kejenuhan. Diantara variasi komunikasi
pembelajaran, misalnya kapan saat yang tepat untuk klasikal, individu,
kelompok.
d) Tempat belajar, misalnya selain
belajar di dalam kelas, maka untuk menarik perhatian siswa, guru dapat
merancang kapan pembelajaran dilakukan di luar kelas, laboratorium,
perpustakaan atau di tempat belajar lainnya yang memungkinkan pembelajaran
dapat berlangsung secara efektif dan efisien.
2) Menimbulkan motivasi
Menimbulkan motivasi dapat dilakukan dengan
berbagai cara:
a) Memberikan kehangatan dan
menunjukkan sikap antusias. Guru hendaknya bersikap ramah, antusias,
bersahabat, hangat dan penuh keakraban
b) Menimbulkan rasa ingin
tahu. Rasa ingin tahu siswa dapat distimulus dengan cara memperlihatkan gambar,
mendemonstasikan sesuatu, menceritakan suatu kejadian yang relavan dengan
materi. Selanjutnya, guru mengajukan pertanyaan yang jawabannya terdapat dalam
materi yang akan dipelajari.
c) Mengemukakan ide yang bertentangan. Guru dapat mengemukakan ide-ide
yang bertentangan dengan mengemukakan masalah atau kondisi-kondisi yang berbeda
dengan kenyataan sehari-hari.
3) Memberikan acuan
Abimanyu dan Raka Joni dalam
Mulyasa mengemukakan bahwa memberi acuan adalah usaha mengemukakan secara spesifik
dan singkat serangkaian alternatif yang memungkinkan peserta didik memperoleh
gambaran yang jelas mengenai hal-hal yang akan dipelajari dan cara yang hendak
ditempuh dalam mempelajari materi pembelajaran.
Diantara cara yang dapat
dilakukan adalah:
a) Mengemukakan tujuan dan batas–batas tugas. Hal
ini dilakukan agar mereka memperoleh gambaran mengenai ruang lingkup materi
yang akan di pelajari dan tugas-tugas yang harus dikrjakan.
b) Menyarankan langkah-langkah yang akan dilakukan
pada awal pembelajaran, atau pada saat-saat tertentu selama pembelajaran. Hal
ini dapat dilakukan dengan memberikan contoh terlebih dahulu, atau dengan
melakukan suatu demonstrasi.
c) Mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas.
Misalnya, guru mengigatkan peserta didik untuk menemukan hal-hal yang positif
dan negatif.
d) Mengajukan pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan sebelum menjelaskan materi pembelajaran akan mengarahkan peserta
didik terhadap isi pembelajaran yang akan dipelajari. Misalnya, sebelum
dijelaskan bahwa hujan berasal dari uap, guru dapat mengajukan
pertanyaan-pertanyaan untuk membantu peserta didik memahami terjadinya
penguapan.
4) Mengaitkan pelajaran yang
telah dipelajari dengan topik baru
Setiap pelajaran baru yang
diajarkan merupakan bagian dari kurikulum yang sudah ditetapkan. Pelajaran itu
harus dihubungkan dengan pelajaran-pelajaran lain yang telah dikuasai oleh
siswa agar menarik perhatian dan menajamkan pengertian mereka terhadap
rangkaian pelajaran tersebut.
Diantara hal-hal yang dapat
dilakukan adalah:
a) Meninjau kembali sampai
seberapa jauh materi yang sudah dipelajari sebelumnya dapat dipahami oleh siswa
dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa. Selain itu dapat
pula dengan meminta siswa merangkum inti materi pelajaran terdahulu secara
singkat.
b) Membandingkan pengetahuan
lama dengan yang akan disajikan apabila materi baru itu erat kaitannya dengan
materi yang telah dikuasai. Misalnya, guru terlebih dahulu mengajukan
pertanyaan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa tentang pengurangan
sebelum mempelajari pembagian.
Menurut hasil penelitian yang
dilakukan oleh para pakar pendidikan menyatakan bahwa kemajuan hasil belajar
paling besar terjadi pada akhir pelajaran dengan cara memberikan suatu
ringkasan pokok-pokok materi yang sudah dibicarakan. Kegiatan menutup pelajaran
dilakukan bukan diakhir jam pelajaran, akan tetapi pada setiap akhir pokok
pembahasan selama satu jam pelajaran.
Ada beberapa cara ataupun
metode dalam menutup pelajaran diantaranya:
1) Meninjau kembali
Hal ini dapat dilakukan dengan
cara merangkum inti pembelajaran atau menarik suatu kesimpulan yang mengacu
pada tujuan yang telah dirumuskan. Kegiatan ini dilakukan untuk memantapkan pokok-pokok
materi yang telah disajikan.
2) Mengevaluasi
Evaluasi dilakukan untuk
mengetahui keefektifan pembelajaran yang dilakukan dan untuk mengetahui apakah
tujuan-tujuan yang telah dirumuskan dapat dicapai oleh peserta didik melalui
pembelajaran. Hasil evaluasi dapat digunakan untuk berbagai kepentingan, untuk
memberikan penilaian terhadap peserta didik dan juga sebagai balikan untuk
memperbaiki program pembelajaran.
3) Tindak lanjut
Kegiatan tindak lanjut perlu
diberikan oleh guru agar terjadi pemantapan pada diri peserta didik terhadap
pencapaian tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.
C. Penutupan
1. Kesimpulan
Membuka pembelajaran adalah
kegiatan guru dalam mengawali proses pembelajaran untuk menciptakan suasana
siap mental, fisik, psikis dan emosional siswa sehingga memusatkan perhatian
mereka pada materi dan kegiatan pembelajaran yang akan dilalui.
Ada beberapa cara ataupun
metode dalam membuka pelajaran diantaranya:
a. Menarik perhatian siswa
b. Menimbulkan motivasi
c. Memberikan acuan
d. Mengaitkan pelajaran yang
telah dipelajari dengan topik baru
Menutup pembelajaran adalah Kegiatan
mengakhiri kegiatan inti pembelajaran dengan maksud untuk memberikan gambaran
menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari siswa.
Ada beberapa cara ataupun
metode dalam menutup pelajaran diantaranya:
a. Meninjau kembali
b. Mengevaluasi
c. Tindak lanjut
2. Kritik dan Saran
Guru/ pendidik adalah sebuah
profesi yang harus dibanggakan karena derajatnya yang sangat mulia baik di
dunia maupun di akhirat. Sehingga selayaknya profesi tersebut haruslah
dilaksanakan dengan rasa ikhlas dan kesungguhan demi terciptanya suasana
pembelajaran yang kondusif lagi menyenangkan.
Di dalam makalah ini tentunya
akan kita dapati banyak sekali kesalahan dan kekurangan. Hal itu tidak terlepas
dari kekhilafan dan ketidaksempurnaan penulis. Oleh sebab itu, diharapkan
adanya koreksi, kritik maupun saran dari pembaca agar menjadikan makalah ini
lebih baik lagi nantinya.
DAFTAR PUSTAKA
Dadang
Sukirman, Pembelajaran Micro Teaching, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Agama Islam Kementrian Agama RI, 2012)
h. 222
Departemen
Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta, PT Gramedia
Pustaka Utama. 2008) h. 1447
Helmiati, Micro Teaching, (Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2013) h. 43
Suroso
Abdussalam, Sistem Pendidikan Islam, (Bekasi: Sukses Publishing, 2011)
h.82-83
Hamid
Darmadi, Kemapuan Dasar Mengajar, (Bandung: Alfabeta, 2012) h.4
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA, 2015) h.
86-87
Zainal
Asril, Micro Teaching, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011) H.71
Tidak ada komentar:
Posting Komentar