Jumat, 17 November 2017

Keterampilan Membuka dan Menutup Pembelajaran (Set induction and closure)

Keterampilan Membuka dan Menutup Pembelajaran (Set induction and closure)
A.    Pendahuluan
Dalam melakukan setiap pekerjaan kita diharuskan memiliki keterampilan agar pekerjaan tersebut bisa dikerjakan dan diselesaikan secara maksimal dan profesional. Begitu pula dalam proses belajar mengajar. Seorang guru yang baik diharuskan memiliki keterampilan-keterampilan khusus untuk menunjang keprofesionalitasan dirinya. Sasaran dari pembelajaran mikro antara lain yaitu mempersiapkan, membina dan meningkatkan kemampuan mengajar. Adapun setiap keterampilan dasar mengajar adalah merupakan unsur yang diterapkan dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu jika berbicara masalah kemampuan mengajar, berarti antara lain berbicara keterampilan dasar mengajar.
Pada pembahasan kali ini kita akan membahas tentang keterampilan membuka dan menutup pembelajaran. Dan setelah mempelajari, mendiskusikan, dan memahami keterampilan mengajar tersebut, Anda diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut:
1.    Memahami hakikat keterampilan membuka pembelajaran, sebagai salah satu unsur dari keterampilan dasar mengajar yang harus dikuasai oleh guru
2.    Memahami hakikat keterampilan menutup pembelajaran, sebagai salah satu jenis keterampilan dasar mengajar yang harus dikuasai oleh guru
Dalam makalah ini, pemakalah akan memaparkan tentang hakikat dan tujuan keterampilan membuka dan menutup pembelajaran serta apa saja cara-cara membuka dan menutup pembelajaran; sehingga nantinya diharapkan suasana belajar mengajar menjadi kondusif lagi menyenangkan.
B.     Pembahasan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia keterampilan diartikan sebagai kecakapan untuk menyelesaikan tugas.
Secara khusus, membuka pembelajaran adalah kegiatan guru dalam mengawali proses pembelajaran untuk menciptakan suasana siap mental, fisik, psikis dan emosional siswa sehingga memusatkan perhatian mereka pada materi dan kegiatan pembelajaran yang akan dilalui.
Adapun tujuan pembukaan adalah untuk menciptakan kondisi siap mental, memusatkan perhatian dan menumbuhkan motivasi belajar siswa untuk mengikuti pembelajaran.
Sedangkan menutup pembelajaran sebagaimana yang dipaparkan oleh Helmiati adalah “Kegiatan guru/pendidik mengakhiri kegiatan inti pembelajaran”. Sedangkan Wina Sanjaya dalam Dadang Sukirman beranggapan bahwa “Mengakhiri pembelajaran dengan maksud untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari siswa”. Sehingga –menurut pemakalah- pendapat Wina Sanjaya ini melengkapi maksud yang disampaikan oleh Helmiati.
Nah, dari penjelasan diatas, dapat kita simpulkan bahwa tujuan menutup pembelajaran antara lain adalah:
a.       Untuk memberikan pemahaman yang utuh
b.      Memantapkan pemahaman siswa terhadap materi pokok
c.       Untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil pembelajaran
d.      Untuk memberikan tindak lanjut yang diperlukan.
2.      Keterampilan Membuka dan Menutup Pembelajaran (Set induction and closure)
     Ketepatan di dalam menggunakan metode dan variasi yang menarik, akan mengakibatkan kerja pendidik lebih efisien dan efektif. Firman Allah swt.,
“Serulah seluruh (manusia) ke jalan rabbmu dengan hikmah  dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara/ metode yang baik. Sesungguhnya rabbmu, Dialah yang mengetahui tentang siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”(QS.An nahl:125)
     Berdasarkan ayat diatas, metode yang seharusnya ditempuh para dai/ pendidik di dalam mendidik haruslah baik. Pengertian baik sudah barang tentu sepanjang tuntunan Allah swt., dan sunnah rasulNya. Pengertin baik seperti itulah yang akan disukai oleh manusia yang cenderung kepada kebenaran. Sekalipun akan dibenci (tidak disukai) oleh manusia yang cenderung kepada kesesatan, yakni manusia yang lebih mendahulukan potensi fujur dari pada potensi takwa.
Perlu diketahui sebelumnya bahwa, kegitan membuka pelajaran tidak hanya dilakukan pada awal pelajaran saja melainkan juga pada awal setiap penggal kegiatan, misalnya, pada saat memulai kegiatan tanya jawab, mengenalkan konsep baru, memulai kegiatan diskusi, mengawali pengerjaan tugas, dan lain-lainnya.
Ada beberapa cara ataupun metode dalam membuka pelajaran diantaranya:
1)      Menarik perhatian siswa
Perhatian dalam pembelajaran adalah kesanggupan untuk memusatkan seluruh aktivitas siswa agar tertuju kepada kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. Upaya untuk mengkondisikan perhatian siswa agar tertuju kepada pembelajaran, antara lain dapat dilakukan dengan cara:
a) Gaya mengajar guru, misalnya memvariasikan suara, posisi guru, gerak tubuh dan penampilan lain yang sesuai dengan tuntutan sebagai pendidik.
b) Menggunakan multi metode, media dan sumber pembelajaran, yaitu penggunaan metode, media dan sumber pembelajaran secara bervariasi yang sesuai dengan tujuan atau kompetensi, karaktersitik siswa, kelengkapan sarana dan fasilitas (visual, audio, atau gabungan audio-visual)
c) Pola interaksi pembelajaran yang bervariasi. Pembelajaran adalah suatu proses komunikasi, komunikasi pembelajaran yang dikembangkan secara interaktif akan menarik perhatian siswa, sehingga tidak akan menimbulkan kejenuhan. Diantara variasi komunikasi pembelajaran, misalnya kapan saat yang tepat untuk klasikal, individu, kelompok.
d) Tempat belajar, misalnya selain belajar di dalam kelas, maka untuk menarik perhatian siswa, guru dapat merancang kapan pembelajaran dilakukan di luar kelas, laboratorium, perpustakaan atau di tempat belajar lainnya yang memungkinkan pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efisien.
2)      Menimbulkan motivasi
Menimbulkan motivasi dapat dilakukan dengan berbagai cara:
a) Memberikan kehangatan dan menunjukkan sikap antusias. Guru hendaknya bersikap ramah, antusias, bersahabat, hangat dan penuh keakraban
b) Menimbulkan rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu siswa dapat distimulus dengan cara memperlihatkan gambar, mendemonstasikan sesuatu, menceritakan suatu kejadian yang relavan dengan materi. Selanjutnya, guru mengajukan pertanyaan yang jawabannya terdapat dalam materi yang akan dipelajari.
c) Mengemukakan ide yang bertentangan. Guru dapat mengemukakan ide-ide yang bertentangan dengan mengemukakan masalah atau kondisi-kondisi yang berbeda dengan kenyataan sehari-hari.
3)      Memberikan acuan
Abimanyu dan Raka Joni dalam Mulyasa mengemukakan bahwa memberi acuan adalah usaha mengemukakan secara spesifik dan singkat serangkaian alternatif yang memungkinkan peserta didik memperoleh gambaran yang jelas mengenai hal-hal yang akan dipelajari dan cara yang hendak ditempuh dalam mempelajari materi pembelajaran.
Diantara cara yang dapat dilakukan adalah:
a) Mengemukakan tujuan dan batas–batas tugas. Hal ini dilakukan agar mereka memperoleh gambaran mengenai ruang lingkup materi yang akan di pelajari dan tugas-tugas yang harus dikrjakan.
b) Menyarankan langkah-langkah yang akan dilakukan pada awal pembelajaran, atau pada saat-saat tertentu selama pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan contoh terlebih dahulu, atau dengan melakukan suatu demonstrasi.
c) Mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas. Misalnya, guru mengigatkan peserta didik untuk menemukan hal-hal yang positif dan negatif.
d) Mengajukan pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sebelum menjelaskan materi pembelajaran akan mengarahkan peserta didik terhadap isi pembelajaran yang akan dipelajari. Misalnya, sebelum dijelaskan bahwa hujan berasal dari uap, guru dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk membantu peserta didik memahami terjadinya penguapan.
4)      Mengaitkan pelajaran yang telah dipelajari dengan topik baru
Setiap pelajaran baru yang diajarkan merupakan bagian dari kurikulum yang sudah ditetapkan. Pelajaran itu harus dihubungkan dengan pelajaran-pelajaran lain yang telah dikuasai oleh siswa agar menarik perhatian dan menajamkan pengertian mereka terhadap rangkaian pelajaran tersebut.
Diantara hal-hal yang dapat dilakukan adalah:
a) Meninjau kembali sampai seberapa jauh materi yang sudah dipelajari sebelumnya dapat dipahami oleh siswa dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa. Selain itu dapat pula dengan meminta siswa merangkum inti materi pelajaran terdahulu secara singkat.
b) Membandingkan pengetahuan lama dengan yang akan disajikan apabila materi baru itu erat kaitannya dengan materi yang telah dikuasai. Misalnya, guru terlebih dahulu mengajukan pertanyaan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa tentang pengurangan sebelum mempelajari pembagian.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh para pakar pendidikan menyatakan bahwa kemajuan hasil belajar paling besar terjadi pada akhir pelajaran dengan cara memberikan suatu ringkasan pokok-pokok materi yang sudah dibicarakan. Kegiatan menutup pelajaran dilakukan bukan diakhir jam pelajaran, akan tetapi pada setiap akhir pokok pembahasan selama satu jam pelajaran.
Ada beberapa cara ataupun metode dalam menutup pelajaran diantaranya:
1)      Meninjau kembali
Hal ini dapat dilakukan dengan cara merangkum inti pembelajaran atau menarik suatu kesimpulan yang mengacu pada tujuan yang telah dirumuskan. Kegiatan ini dilakukan untuk memantapkan pokok-pokok materi yang telah disajikan.
2)      Mengevaluasi
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui keefektifan pembelajaran yang dilakukan dan untuk mengetahui apakah tujuan-tujuan yang telah dirumuskan dapat dicapai oleh peserta didik melalui pembelajaran. Hasil evaluasi dapat digunakan untuk berbagai kepentingan, untuk memberikan penilaian terhadap peserta didik dan juga sebagai balikan untuk memperbaiki program pembelajaran.
3)      Tindak lanjut
Kegiatan tindak lanjut perlu diberikan oleh guru agar terjadi pemantapan pada diri peserta didik terhadap pencapaian tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.
C.    Penutupan
1.    Kesimpulan
Membuka pembelajaran adalah kegiatan guru dalam mengawali proses pembelajaran untuk menciptakan suasana siap mental, fisik, psikis dan emosional siswa sehingga memusatkan perhatian mereka pada materi dan kegiatan pembelajaran yang akan dilalui.
Ada beberapa cara ataupun metode dalam membuka pelajaran diantaranya:
a.    Menarik perhatian siswa
b.    Menimbulkan motivasi
c.    Memberikan acuan
d.    Mengaitkan pelajaran yang telah dipelajari dengan topik baru
Menutup pembelajaran adalah Kegiatan mengakhiri kegiatan inti pembelajaran dengan maksud untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari siswa.
Ada beberapa cara ataupun metode dalam menutup pelajaran diantaranya:
a. Meninjau kembali
b. Mengevaluasi
c. Tindak lanjut
2.    Kritik dan Saran
Guru/ pendidik adalah sebuah profesi yang harus dibanggakan karena derajatnya yang sangat mulia baik di dunia maupun di akhirat. Sehingga selayaknya profesi tersebut haruslah dilaksanakan dengan rasa ikhlas dan kesungguhan demi terciptanya suasana pembelajaran yang kondusif lagi menyenangkan.
Di dalam makalah ini tentunya akan kita dapati banyak sekali kesalahan dan kekurangan. Hal itu tidak terlepas dari kekhilafan dan ketidaksempurnaan penulis. Oleh sebab itu, diharapkan adanya koreksi, kritik maupun saran dari pembaca agar menjadikan makalah ini lebih baik lagi nantinya.
DAFTAR PUSTAKA
Dadang Sukirman, Pembelajaran Micro Teaching, (Jakarta: Direktorat Jenderal  Pendidikan Agama Islam Kementrian Agama RI, 2012) h. 222
Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama. 2008) h. 1447
Helmiati,  Micro Teaching, (Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2013) h. 43
Suroso Abdussalam, Sistem Pendidikan Islam, (Bekasi: Sukses Publishing, 2011) h.82-83
Hamid Darmadi, Kemapuan Dasar Mengajar, (Bandung: Alfabeta, 2012) h.4
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional,  (Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA, 2015) h. 86-87
Zainal Asril, Micro Teaching, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011) H.71


 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar